Suara Napas Berisik Tidak Normal Pada Anak

Suara napas yang tidak normal cukup sering ditemui pada kasus bayi dan anak. Misal, beberapa kali ada yang bertanya kepada saya, “Dok, anak saya sering terdengar suara napasnya grok-grok. Berbahaya tidak dok? ”

Munculnya suara yang tidak normal pada anak bisa disebabkan oleh beberapa kondisi. Sebagian besar adalah kondisi yang ringan dan tidak berbahaya. Hanya pada beberapa kasus dibutuhkan penanganan segera.

Suara berisik yang muncul saat bernapas adalah tanda dari adanya saluran napas yang tersumbat sebagian. Dimana yang tersumbat? Saluran napas dimulai sejak dari mulut dan hidung, kemudian tenggorokan, laring (pita suara), trakea, dan selanjutnya ke paru-paru. Suara disebabkan munculnya turbulen atau aliran udara yang tidak normal akibat dari penyempitan saluran napas.

Kita perlu bedakan jenis suara yang keluar apakah suaranya nada rendah, dan seperti penyumbatan saluran napas akibat selesma, atau seperti mengorok. Suara ini biasanya bersumber di hidung, atau tenggorokan. Sementara suara dengan nada lebih tinggi/stridor, bisa terjadi saat ada penyumbatan pada bagian bawah kotak suara, perhatikan juga kapan suara terdengar jelas, saat menarik (inspirasi) ataukah mengeluarkan (ekspirasi) napas, ini membedakan derajat penyumbatan (obstruksi) nya. Nah, tipe yang terakhir sering disebut sebagai mengik/wheezing, ini suaranya nada tinggi dan terjadi utamanya saat mengeluarkan napas (ekspirasi).

Sulit menilainya pada anak sendiri? Karena itu jika perlu, bawa anak periksa ke dokter untuk melakukan evaluasi terhadap suara napas berisik yang tidak normal. Tanda yang biasanya ada pada kondisi yang berat seperti anak tampak rewel, tidak mau makan, tampak kulit pada tulang iga seperti tertarik, sesak napas, napas cuping hidung, dan meningkatnya usaha anak untuk bernapas, kenaikan berat badan yang sangat rendah bisa terjadi terutama pada bayi.

Kalau tiba-tiba anak berhenti bernapas sejenak, terdapat perubahan warna pada kulit, khususnya bibir, wajah dan tangan berwarna kebiruan, mengeluarkan liur berlebih, tampak lemas, atau pola napas yang tiba-tiba berubah, segera bawa ke dokter atau rumah sakit.


Penyebab yang sering kita temui, salah satunya adalah karena infeksi virus/bakteri. Infeksi bisa menyebabkan saluran napas meradang/bengkak. Peradangan bisa terjadi antara hidung hingga ke paru-paru. Jenis infeksi sangat beragam, dan pengobatan diberikan sesuai dengan penyebabnya. Kondisi lain seperti asma, bisa menyebabkan penyempitan pada saluran napas, yang akan kambuh saat muncul pemicu asma.

Kembali ke pertanyaan yang sering ditanyakan tadi.. Suara grok-grok bisa timbul karena adanya lendir/dahak yang banyak pada saluran napas bayi dan anak, yang sebenarnya merupakan sistem pertahanan alami dari tubuh. Produksi dahak bisa meningkat saat adanya infeksi, atau pemicu alergi seperti misalnya debu, asap rokok, dan yang lainnya. Pada anak yang lebih besar, secara alami lendir ini akan dikeluarkan saat batuk. Bayi yang masih kecil belum mampu mengeluarkan lendir ini, dan menyebabkan suara grok-grok. Seiring bertambahnya usia, saluran napas juga ikut membesar, anak pun bisa melakukan pembersihan ini dengan sendirinya. Perlukah di uap? Uap atau nebulizer hanya digunakan atas indikasi tertentu (asma), bukan sekedar untuk mengeluarkan lendir/dahak pada bayi. Jadi, jika kondisi seperti ini yang ditemui, jangan terlalu khawatir ya. Namun tetap waspada dengan tanda-tanda bahayanya.

Menilai suara berisik yang tidak normal perlu riwayat penyakit dan kesehatan yang lengkap. Tentu saja harus diperiksa secara langsung. Setelah mengetahui dengan detail riwayat kesehatan sebelumnya dan juga hasil pemeriksaan fisik, beberapa tes penunjang bisa dilakukan jika perlu. Prinsip penanganannya adalah sesuai dengan penyebab yang ditemukan. Periksakan dan tanyakan ke dokter jika orang tua mencurigai adanya tanda bahaya suara napas berisik yang tidak normal pada anak.

Disadur dari tulisan: dr Agung Zentyo Wibowo | facebook.com/azwibowo

No comments:

Post a Comment

INSTAGRAM FEED

@soratemplates