Untuk lebih dapat mengerti tentang GER, mekanisme terjadinya kondisi ini perlu dipahami. Normalnya ada bagian otot berbentuk lingkaran yang disebut sfingter esofagus bagian bawah, yang memisahkan lambung dengan esofagus. Setelah makanan masuk ke lambung, otot sfingter ini berkontraksi dan berlaku sistem katup satu arah yang akan menutup dan mencegah isi lambung dan asam lambung untuk keluar dan naik kembali ke esofagus. Pada sebagian bayi, otot spingter ini untuk sementara waktu masih belum matang, dan menyebabkan sebagian makanan yang sudah masuk ke lambung beserta asam lambung untuk refluks, naik kembali ke atas. Hal ini akan mengiritasi dinding esofagus dan menyebabkan nyeri, yang pada orang dewasa terasa seperti panas membakar.
Jika bayi anda memiliki derajat refluks yang lebih berat, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan untuk mengurangi produksi asam lambung. Kebanyakan bayi, seiring dengan waktu bertumbuh besar, maka akan teratasi refluks ini sekitar usia 6 sampai 9 bulan. Usia ini biasanya mereka juga sudah mulai biasa menghabiskan waktu dalam posisi yang tegak, yang akan mengurangi terjadinya asam lambung yang naik. Teknik memberi makan dan tips posisi berikut ini dapat membantu untuk mengurangi asam lambung.
Jaga posisi anak tetap tegak dan diam setelah makan.
Untuk bayi dengan GERD, posisi tegak adalah kuncinya, karena gravitasi akan membantu menjaga isi lambung tetap dibawah. Dudukan bayi anda di pangkuan dengan kepalanya yang menyender ke dada anda. Jaga anak dalam posisi ini setidaknya 30 menit setelah makan.
Contoh posisi setelah bayi selesai minum, tahan dalam posisi seperti ini minimal selama 30 menit.
ilustrasi posisi bayi setelah minum, tahan posisi seperti ini minimal selama 30 menit |
Berikan makan sedikit tapi sering.
Peraturan sederhananya adalah: Berikan makanan bayi 2 kali lebih sering, sebanyak setengah porsi. Ini karena jumlah yang sedikit akan lebih mudah dicerna dan lebih sedikit untuk dikeluarkan atau dimuntahkan.
Berikan asupan susu yang nyaman bagi lambung
Jika anak anda masih ASI, maka teruskan ASI eksklusif untuk waktu yang lebih lama selama masih memungkinkan. ASI banyak memiliki kelebihan dan keunggulan dibandingkan susu formula, terutama pada bayi dengan GER. ASI dicerna lebih cepat dibandingkan sufor, yang akan meminimalisir refluks, dan mengandung enzim yang membantu pencernaan. Pada bayi, mereka tidak alergi terhadap ASI, tapi sering ditemui yang alergi terhadap sufor, khususnya pada bayi dengan GER. Jika diberikan sufor, gunakan yang hypo allergenic sesuai dengan rekomendasi dokter. Selain ditoleransi dengan lebih baik untuk pencernaan yang sensitif, sebagian dari sufor jenis ini akan dicerna dengan lebih cepat. Sehingga akan berada di lambung dalam waktu yang lebih singkat.
Posisikan bayi anda dengan posisi yang nyaman untuk tidur
Bayi dengan refluks seringkali terbangun malam hari karena merasakan nyeri, sehingga tiduran secara datar tidak memberikan manfaat dari gravitasi untuk menjaga makanan agar tetap dibawah. Jika bayi anda tidur dengan cukup baik saat ini, tidak perlu lakukan perubahan dalam kebiasaan rutinnya. Tapi jika dia termasuk susah tidur dan tampak lelah, (misal dengan nyeri kolik, nyeri perut, sendawa yang disertai cairan, dan nafas yang berbau asam), tinggikan bagian kepala sekitar 30 derajat. Posisi yang sedikit tegak ini akan cukup membantu mengurangi naiknya asam lambung. Meskipun sebenarnya cara teraman adalah tidur terlentang, tapi biasanya bayi tidak akan tidur dalam posisi ini. Posisikan dia dengan posisi miring ke kiri, sehingga saluran yang menuju lambung berada lebih tinggi dibandingkan dengan saluran yang keluar dari lambung. Ini juga akan menjaga posisi makanan tetap di bawah.
Contoh sudut ketinggian kepala yang dianjurkan saat anak dengan GER berbaring tidur. Lebih bagus lagi jika bisa miring ke kiri.
ilustrasi sudut ketinggian kepala yang dianjurkan saat anak dengan GER berbaring tidur |
Sumber tulisan: dr.William Sears | dr. Agung Zentyo Wibowo
No comments:
Post a Comment