Penyakit Tangan Kaki dan Mulut (Hand Foot and Mouth Disease)

Apa yang dimaksud dengan penyakit Tangan Kaki dan Mulut (Hand Foot and Mouth Disease)?
Penyakit Tangan Kaki Mulut (TKM / HFMD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang sering terjadi pada bayi dan anak umumnya dibawah usia 10 tahun yang ditandai dengan gejala khas timbulnya lesi atau ruam kulit di daerah kaki, tangan dan sekitar mulut, termasuk sariawan pada daerah mulut (lidah, bibir dan jaringan lunak mulut).

Apa betul nama lain penyakit ini Flu Singapur?
Sama sekali salah bila menyebut penyakit Tangan Kaki Mulut dengan istilah Flu Singapur. Karena penyakit ini ada di banyak negara dan benua, tidak hanya di Singapura saja. Kuman atau virusnya tersebar dimana-mana di seluruh dunia. Penamaan yang salah kaprah, bisa jadi karena pernah terjadi KLB penyakit ini di Singapura dan pemerintah Singapura yang terkenal ketat dengan aturan kebersihannya melakukan segala upaya untuk mencegah perluasan penyakit tersebut. Liputan media yang luas mengakibatkan ada orang yang 'iseng' menamai penyakit ini dengan flu singapur. Padahal yang menonjol bukan gejala flunya tapi kelainan kulit dan mulutnya itu.

Apa virus penyebabnya?
Virus penyebabnya termasuk dalam kelompok Enterovirus, yang paling sering adalah Coxsackievirus A 16 dan Enterovirus 71. Virus hidup dalam saluran cerna manusia. Virus ini berbeda dengan virus yang menginfeksi hewan ternak yang menyebabkan penyakit kaki (kuku) dan mulut spt domba, kambing maupun babi. Virus pada hewan tidak dapat menjangkiti manusia, demikian pula sebaliknya.

Virus HMFD ini menginfeksi manusia dari semua kelompok umur tapi gejala dan klinis yang jelas umumnya pada bayi dan anak dibawah usia 10 tahun, orang yang lebih tua bisa saja terinfeksi tapi gejalanya ringan atau tanpa gejala (asimtomatik).

Masa inkubasi dari mulai seorang terinfeksi sampai timbul gejala atau tanda sakit berkisar 3-7 hari.

ilustrasi hand foot and mouth disease, mayo

Bagaimana gejala dan tanda penyakit tangan kaki dan mulut?
Bermula dengan keluhan demam, nafsu makan berkurang, tampak lemas atau lemah (malaise) dan adakalanya anak mengeluh sakit tenggorokan. 1-2 hari kemudian, timbul bintik2 merah kecil seperti melepuh pada mulut (Herpangina), biasa dikenal dengan sariawan. Selanjutnya dalam 1-2 hari timbul ruam di kulit berupa bintik2 kemerahan di daerah sekitar tangan dan kaki termasuk pada daerah telapak tangan dan kaki, ruam ada yang datar ada yang menonjol seperti melepuh dan adakalanya sampai timbul lecet. Selain pada kaki dan tangan dapat juga timbul ruam di lutut, siku, bokong maupun daerah genital (kelamin). Sebagian anak yang terjangkit virus tidak selalu menunjukkan semua gejala tadi, bisa saja hanya ditemui sariawan dan ruam kulit yang ringan.

Karena luka sariawan di mulut yang menyakitkan, anak bisa saja tidak mendapat masukan cairan yang cukup sehingga anak dapat dijumpai dalam keadaan dehidrasi.

Gejala sakit akan menghilang dalam waktu sekitar 7 hari, sayangnya setelah gejala penyakit hilang, beberapa minggu virus masih ada di dalam tubuh penderita dan masih memungkinkan penularan melalui tinja. Tapi penularan yang utama terjadi pada 1 minggu pertama sakit.

Bagaimana penularan atau penyebaran penyakit tangan kaki dan mulut?
Penyakit ini utamanya menularkan atau menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung lewat cairan lepuh atau lesi atau kelainan kulit penderita (blister). Selain itu virus HMFD dapat ditemukan pula di sekret atau lendir hidung atau tenggorokan, air liur maupun tinja penderita. Virus juga dapat menyebar melalui obyek yang sempat disentuh oleh penderita dan kemudian disentuh atau digunakan juga oleh orang lain, misal : mainan anak2, kursi, meja, bantal, kasur, handuk dan sebagainya. Penularan antar anak dalam satu kelas atau satu lingkungan perumahan sangat mungkin terjadi karena kontak antar mereka yang erat dan seringnya penggunaan barang bersama-sama di kalangan mereka. Tempat lain yang sering membuat penyakit ini cepat merebak antara lain : tempat penitipan anak, tempat yang sering dipakai untuk berkumpul dan bermain anak (TK, play ground) dan sebagainya.

Virus ini masih menular selama beberapa minggu walau gejala atau tanda penyakit sudah hilang. Jadi anak yang sudah sembuhpun, masih dapat menularkan infeksi kepada yang lain.

Bagiamana mencegah penularannya atau menurunkan resiko terinfeksi?
Sampai sekarang belum ada vaksin pencegahan. Tapi beberapa hal dapat dilakukan antara lain :
  • Upaya higine diri dengan cuci tangan dengan air dan sabun, terutama anak2 sehabis bermain atau pulang sekolah, sehabis dari toilet atau sehabis bersalaman dengan penderita.
  • Membersihkan permukaan barang2 yang sering digunakan bersama-sama dengan disinfektan.
  • Menghindari kontak erat dengan penderita HMFD seperti mencium, memeluk, bersalaman erat dan menghindari penggunaan barang bersama-sama, termasuk alat makan dan minum dengan penderita.

Hal yang terpenting adalah memberi pengertian pada anak yang terjangkit penyakit ini untuk sementara waktu membatasi diri bertemu atau bermain dengan temannya, anak yang bersekolah dimintakan izin istirahat dokter untuk mencegah penyebaran penyakit pada teman-temannya.

Bagaimanana dengan pengobatannya?
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit tangan kaki dan mulut. Beberapa hal dapat dilakukan untuk meringankan gejala sakit antara lain :

Penggunaan analgetik-antipiretik untuk menghilangkan nyeri dan demam. Untuk anak hindari pemakaian asetosal (aspirin dan sebagainya). Anti histamin dapat diberikan untuk meredakan rasa gatal.

Menggunakan obat kumur atau obat sariawan yang mempunyai efek menghilangkan nyeri.
Bila ada nanah pada lesi atau kelainan kulit yang timbul karena infeksi sekunder karena bakteri, dokter dapat mempertimbangkan pemberian antibiotika topikal (zalf atau krim).

Yang terpenting diawasi oleh orang tua adalah asupan makanan atau minuman anak-anak yang terkena penyakit ini. Upayakan diberikan minuman dan makanan yang cukup, menyesuaikan dengan kondisi mulutnya yang sakit. Makanan padat mungkin harus diganti dengan makanan lunak atau cair.

Pengganti nasi dapat diberikan seperti bubur, bubur sumsum, roti yang lembut. Jangan diberikan makanan yang berbumbu tajam seperti asam atau pedas. Makanan hendaknya tidak dihidangkan panas-panas. Alternatif lain, anak dapat juga diberikan es lolly, es krim maupun jelly.

Pada kondisi tertentu dimana sama sekali tidak ada makanan atau minuman yang bisa masuk, anak hendaknya segera dibawa ke RS atau dokter. Bila memang diperlukan, anak dirawat di RS untuk pemberian cairan dan kalori secara intra vena (diinfus) atau nutrisi parenteral.

Disadur dari catatan dr. Mohammad Muchlis berjudul Penyakit Tangan Kaki dan Mulut (Bukan Flu Singapur) Yang Kembali Marak.

No comments:

Post a Comment

INSTAGRAM FEED

@soratemplates