Fakta Tentang Merokok (Penelitian RSU Persahabatan)

Sebagian perokok ada yang membela diri, salah satunya dengan menyebutkan penelitian yang konon ilmiah hingga dicari oleh perusahaan rokok. Jelas saja, perusahaan rokok pasti senang kalau ada yang mendukung bisnisnya. Setelah ditelusuri, penelitiannya dilakukan oleh seorang yang bukan di bidang kedokteran atau kesehatan.

Melihat sebuah informasi, hasil penelitian, harus dilihat apakah sumbernya valid, sesuai dengan bidangnya. Coba disimak fakta tentang merokok berikut ini yang merupakan hasil penelitian para dokter ahli di RSUP Persahabatan.

1. Kadar nikotin urin dan karbon monoksida (CO) ekspirasi pada perempuan dewasa yang terpajan asap rokok lebih tinggi dibandingkan perempuan yang tidak terpajan asap rokok di rumah. [Herman Suryatama, Feni Fitriani T, Sita Laksmi 2015]

2. Depresi lebih sering terjadi pada perokok atau bekas perokok. [Nurfitriani, Faisal Yunus, Dianiati, 2012]

3. Kadar nikotin urin pada kelompok anak yang terpajan asap rokok lebih tinggi dibandingkan kelompok yang tidak terpajan (median 30,1 vs 8,45). [Priska Duana P, Agus Dwi Susanto, Achmad Hudoyo]

4. Kadar karbon monoksida (CO) udara ekspirasi perokok 3,77x lebih tinggi dibandingkan bukan perokok dan laki-laki memiliki kadar CO lebih tinggi. [Iin Rahmania, Elisna Syahrudin, Agus Dwi Susanto, 2014]

5. Panjang badan dan berat badan bayi baru lahir pada kelompok ibu hamil yang merokok lebih rendah dibandingkan kelompok ibu bukan perokok. [Prasetyo Hariadi, Sita Laksmi A, Yuyun Lisnawati, 2013]

6. Siswa/i perokok, 16,8% diantaranya mengalami ketergantungan nikotin. Penyebab utama perilaku merokok pada penilitian ini adalah karena kesenangan, stress dan stimulasi. [Alma Thahir, Elisna Syahrudin, Feni Fitriani T, 2013]

7. Siswa SLTP di Jakarta Timur yang pernah merokok sebanyak 31,1%. [Rosamarlina Syahrir, Faisal Yunus, Dianiati, 2003]

8. Asma tidak terkontrol lebih banyak ditemukan pada perokok aktif (76%) dibandingkan pada perokok pasif (67%) dan bukan perokok (66%). [Deva Bahtiar, Wiwien Heru W, Faisal Yunus, 2010]

9. Fungsi paru (volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1) dan kapasitas vital paksa (KVP) perokok lebih rendah daripada bukan perokok. [Siti Solikhah, Faisal Yunus, Wiwien Heru W, 2009]

10. Perokok aktif menjadi penghambat terkontrolnya asma. [Herry Priyanto, Faisal Yunus, Wiwien Heru W, 2009]

11. Merokok ≥ 20 tahun meningkatkan terjadinya Hipertensi Pulmoner pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis. [Dewiyana Andari K, Menaldi Rasjmin, Wiwien Heru W, Iwang Gumiwang, 2010]


Sumber gambar: FB RSUP Persahabatan.

Demikianlah fakta tentang rokok dari penelitian RSU Persahabatan.

Mari hidup sehat tanpa rokok, untuk Indonesia yang lebih sehat!

No comments:

Post a Comment

INSTAGRAM FEED

@soratemplates